- Back to Home »
- harkitnas»
- Sejarah Harkitnas
Posted by : Reynaldi
Saturday, May 14, 2016
Masa kebangkitan nasional ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo [20 Mei 1908] & ikrar Sumpah Pemuda [28 Oktober 1928]. Masa ini merupaken salah satu dampak politik etis yg mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Pada 1912 berdiri Partai Politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam [Solo], KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah [Yogyakarta] & Dwijo Sewoyo & kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.
Suwardi Suryaningrat yg tergabung dlm Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was [Seandainya aku orang Belanda], 20 Juli 1913 yg memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo & Suwardi Suryaningrat dihukum & diasingkan ke Banda & Bangka, tetapi karena “boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda.
Di Belanda Suwardi justru belajar ilmu pendidikan & dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda. Saat ini, Tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi diawalai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.